megad adalah sebuah sanggar melayu, terbentuk pada tahun 2005 di daik. berawal dari kecintaan terhadap seni musik saat masih muda sekali waktu itu yang pelakunya adalah budak-budak melayu yang tak reti bahase "mengarok", saat kawan-kawan yang lain sibuk dengan dunia mereka masing-masing kami memilih seni sebagai ruang buat berekpresi. aku ingat betul, waktu itu masih kelas satu smp, di kenalkan musik oleh seorang teman yang terobsesi menjadi gitaris terkenal, khemal.
selalu ada kisah para musisi terkenal yang kami bahas setiap kali bercerita, andy liany salah satu musisi dari kepri yang kakrirnya melejit di ibukota, saynag umurnya tak sepanjang harapannya.
waktu itu belum ada nama megad, yang ada hanya distorsi dan beat2 rock and roll, dari yngwie, gun's roses, deep purple, van hallen, scorpion, helloween, dream thater, black sabath, mr.big, dan banyak lagi. tak jengah setiap mendengarkan lagu-lagu keras itu, tak hanye di daik, sampai ke ibukota kabupaten saat itu, tanjung pinangpon di jajal lewat festival. beberape kali mendapatkan penghargaan, syah alam band.
megad sendiri terbentuk tidak lepas dari campur tangan beberape orang tue kami yang suport terhadap kegiatan musik kami, kami di tantang untuk membawakan musik tradisi melayu yang pade saat itu rasanya seperti kapal yang tiba-tiba berubah arah. bagaimana tidak, basic band dengan genre musik rock kental terjun dalam kesenian melayu yang mengalun dan kami teralu muda.
ada satu kata-kata yang selalu aku ingat dari orang tuaku " tak ada pilihan yang salah", karena setiap orang tau apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.
hari itu adalah malam acara pelantikan camat lingga, waktu itu camat lingga adalah ir.muhammad ishak yang di gantikan oleh huzuan sebagai pejabat sementara. beliaulah yang meminta kami untuk mengisi acara dengan format orkes melayu. sebuah hal yang baru bagi kami, karena sekalipun tinggal di buda tanah melayu kami belom pernah mencoba bermain musik tradisi, ironis sekali.
permintaan ini tidak langsung kami terima, banyak hal yang kami pertimbangkan. kata pak huzuan " cobalah sekali-kali mengikuti kemauan orang lain", fasilitas alat musik yang terbatas dan boleh dikatakan hanya beberapa jenis instrumen yang kami punya, selebihnya adalah alat kecamatan yang dapat digunakan dari sistem rental sampai akhirnya kami yang mengurus segala macamnya. darisinilah awal kami bermain musik melayu.
mucul beberapa opsi sebagai nama bagi orkes ini, khemal sebagai leader kami waktu itu memberi nama megad yang berarti "melayu sejagat" dan akhirnye dipakai hingga hari ini. untuk belajar instrumen melayu, kami di ajarkan oleh sulaiman atan, (paklong leman) orang tuanya dari aan janek. karena besic musik yang sudah ada, hanya perlu sedikit adaptasi dalam masalah instrumen jadi tidak memakan waktu lama untuk menggarap beberapa lagu melayu. waktu itu formatnya adalah orkes melayu, dimana instrumen tradisi di gabungkan dengan instrumen barat seperti gitar, bas, drum, keyboard. instrumen melyu seperti gendang bebano, marwas, gong, tambur, tamboren, biaola, akordeon mulai kami pelajari.
dengan jumlah instrumen yang begitu banyak, tak lebih dari lima belas orang yang menjadi player saat itu. khemal, aan janek, aan devis, arep kemah, hasbi brech, asis, rudi dongak, moran ber, rangga tiv, adit pentol, wahyek, rio boren, eman,pirdi, manap huning, siska, salim, sari.
mualilah megad bermain musik tradisi melayu hingga saat ini yang trus regenerasi kepada adek-adek kami.
sudah hampir 7 tahun sanggar megad berjalan, entah berpa jumlah anggotanya sekarang yang selalu regenerasi akibat harus menempuh pendidikan diluar daerah, maklum daerah kami tidak memiliki perguruan tinggi. tapi megad tidak ada halangan, tetap berjalan dengan orang-orang dan wajah baru yang juga mulai di ikuti oleh penari-penari. beberapa even di ikuti yang di kelola oleh bapak kamarulzaman (boss) hingga keluar negri dan allhamdulillah meraih banyak prestasi yang tak terduga. campur tangan bang angga dan bang nadi yang merupakan komposer dan koreografer tak lepas membuat megat jadi seperti sekarang ini.
blog megat ini di buat hanya untuk mengingat sesuatu yang sudah lama sekali, sayang rasanya kalau hilang begitu saja tanpa ada tulisan yang bisa di baca oleh kawan-kawan yang saya rasa masih ingat sekalipun sekarang jauh merantau ke negri orang. saya yang sekarang di jogjakarta merasa bangga sekali atas prestasi yang di catat megat, salut.
trima kasih saya kepada orang-orang tua kami
Ir.muhammad ishak
alm. huzuan .ayahnda
sulaiman atan (paklong)
kamarullzama
dan dispurbad yang telah banyak membantu.
semoga megad menjadi keluarge yang kenal karene akar seni yang tersambung didalamnye.
No comments:
Post a Comment