About Me

My photo
Sanggar Megad syah alam berdiri sejak 2005 dan masih bertahan hingga saat ini berkat intren kawan-kawan yang selalu mencba untuk menyalurkan eksperesi, mencari regenerasi sebagai sebuah continiutas. semoga bisa berkembang lebih dari ini.

Thursday, January 12, 2012

RAMPAI SENI BUDAYA MELAYU Upaya Penyelamatan Kesenian Tradisi


Bicara tentang tradisi kita pasti terbayang keberadaannya kini di dalam masyarakat, masih, sedang atau telah punahkah sekarang kesenian-kesenian ini. Musik sebagai salah satu budaya seni  yang bersifat universal, musik tradisi kadang mendapat pengaruh dari perubahan zaman yang mau tidak mau harus ada upaya besar yang di lakukan oleh masyarakat-masyarakat tradisi untuk mempertahankan identitas mereka. Entah itu menjaga keasliannya atau mungkin menambahkan sesuatu di dalam penyajiannya agar bisa masuk kembali ke ke tengah-tengah masyarakat. Upaya- upaya seperti inilah yang sedang gencar di lakukan oleh pemerintah dan pelaku seni di Kabupaten Lingga, mereka bekerja sama di dalam sebuah acara yang kini menjadi acara Tahunan yang di beri nama Rampai Seni Budaya Melayu (RSBM).
RSBM telah berlangsung lima tahun belakangan ini dan biasanya setiap tahun di laksanakan pada tanggal 30 November – 7 Desember, acara yang begitu sesak dengan berbagai macam kesenian tradisi dan budaya masyarakat Mealyu Lingga ini tidak hanya menampilkan seni-seni pertunjukan tetapi juga di isi dengan berbagai permainan rakyat dan perlombaan masakan-makanan khas melayu lingga yang di laksanakan pada siang harinya. Pada malam harinya barulah seni Bangsawan, dan perlombaan tarian-tarian tradisi dan juga tarian kreasi di langsungkan.
Di dalam perlombaan tarian kereasi ini kita bisa melihat perkembangan dari kesenian melayu yang sudah banyak mengalami perubahan baik dari gerakan-gerakan tari dan juga musik iringannya. Gerakan tarian melayu yang biasa terlihat lembut dan mengalun serta iringan musik yang mendayu-dayu berubah menjadi irama dan dengan ketukan dan ritmis yang semakin cepat. Instrumen-instrumen yang di gunakan juga mengalami penambahan sesuai dengan kebutuhan sebuah komposisi seperti cello, darbuka dan tabla. Kreativitas para seniman-seniman inilah yang membuat perkembangan seni tari kereasi melayu menjadi lebih berbeda dan semakin menarik untuk di saksikan.
Sekalipun cuma berbicara dalam kesenian dan tradisi melayu, namum acara seperti RSBM ini layak menjadi bahan pertimbangan bagi setiap pencinta seni tradisi di seluruh Nusantara kiranya dapat melakukan hal yang sama terhadap budaya dan kekayaan tradisi di daerah mereka. Mungkin terlalu muluk jika kita katakan RSBM menyelamatkan tradisi, tapi paling tidak kita melihat beberapa sasaran pemerintah untuk memperkenalkan budaya dan tradisi melayu kepada khalayak ramai bisa tersalurkan lewat acara seperti ini.
Selain untuk melestarikan dan memperkenalkan tradisi yang sudah ada, RSBM juga menjadi wadah baru untuk para seniman-seniman berkereasi. Semoga saja kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung setiap tahunya dengan kemasan yang semakin menarik, agar tradisi yang merupaka identitas budaya tidak pernah tergeser oleh zaman.


oleh: Hasbi, Muh
catataan 2007

Tuesday, December 20, 2011

Lingga The Bendahara Dynasty "BRIEF HISTORY"
http://www.royalark.net/Indonesia/lingga.htm


klick to know about Lost Kingdom "LINGGA"

Tuesday, November 22, 2011

Parade Tari Rampai Seni Budaya Melayu 2011"

Rampai Seni Budaya Melayu atau biasa dikenal dengan istilah RSBM adalah sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga, sebagai sebuaah wadah Seni dan Budaya Melayu yang menampilkan berbagai kereasi seni tradisi seperti Bangsawan (salah satu seni teater tradisi Lingga) serta Parade Seni Tari yang melibatkan sanggar-sanggar yang berada di Kab. Lingga. Parade tari ini yang  melibatkan banyak sanggar-sanggar seni yang  juga melibibatkan sanggar kami "Megad' sebagai salah satu peserta yang ikut berkompetisi didalamnya.








photo by Hudhri


Parade yang berlangsung di lapangan Hang Tuah daik pada tanggal 18 november 2011 sabtu malam sangat meriah, suasana kompetisi begitu terasa hangat. Dua puluh Sajian materi Tradisi dan Kreasi dari setiap peserta yang beragam serta kostum berwarna-warni membuat hidup suasana malam itu.
Kami sebagai salah satu peserta parade malam itu membawakan dua tarian tradisi yaitu Tari Serampang Duabelas dan Tari Zapin serta dua tarian Kreasi yaitu Siku Gelombang dan Tari Talam. Kami mendapat kesempatan sebagai peserta pertama yang tampil pada sesi Tarian tradisi..."sebuah awal yang baik" bagi kami.
Acarapun berlangsung begitu meriah hingga saat-saat yang paling dinanti seluruh peserta, kompetisi kecil yang  melibatkan  orang-orang besar didalammnya sebagai juri. bagaimana tidak, dua orang juri yang didatangkan langsung dari ISI yogyakarta,, I Wayan Dane & Pakraja adalah orang-orang yang mengerti benar tentang seni tradisi, mereka adalah pelaku serta pengajar disana di tambah lagi satu orang juri dari Tanjung pinang yaitu Raja Murat ( begitu yang kami kenal ).

Keberuntunganpun memihak kami malam itu, sebuah perestasi yang dapat kami torehkan. empat tarian yang diantaranya dua tari tradisi dan dua tari kreasi muncul sebagai juara pertama.

Monday, November 14, 2011

ini dia

Sanggar megad syah alam adalah sanggar melayu di Daik, berdiri dari tahun 2005 dan masih terus eksis hingga hari ini. Mulanya hanya sekelompok anak-anak yang senang bermain musik dengan ganre yang berbeda, mulanya kami bermain musik-musik barat seperti Rock, Metal, Undrground, punk, Alternatif dan beberapa lagi. pada tahun 2005 entah kebetulan yang berharga atau memang sebuah pemberian yang kami tidak tau dari mana muculnya, semua berjalan hingga hari ini dengan segudang prestasi. Bagaimana tidak, sanggar ini sudah beberapa kali tampil di Negara tetangga seperti Melaka. Juara favorit dan terbaik di Jakarta tahun 2010 se-Indonesia.
cukup membanggakan buat kami yang disini, mencoba melangkah dengan kaki-kaki kecil kami.


"tak melayu hilang di bumi", kutipan kata Hang Tuah, tuah melayu sampai mati.