Bicara tentang tradisi kita
pasti terbayang keberadaannya kini di dalam masyarakat, masih, sedang atau
telah punahkah sekarang kesenian-kesenian ini. Musik sebagai salah satu budaya
seni yang bersifat universal, musik
tradisi kadang mendapat pengaruh dari perubahan zaman yang mau tidak mau harus
ada upaya besar yang di lakukan oleh masyarakat-masyarakat tradisi untuk mempertahankan
identitas mereka. Entah itu menjaga keasliannya atau mungkin menambahkan
sesuatu di dalam penyajiannya agar bisa masuk kembali ke ke tengah-tengah
masyarakat. Upaya- upaya seperti inilah yang sedang gencar di lakukan oleh
pemerintah dan pelaku seni di Kabupaten Lingga, mereka bekerja sama di dalam
sebuah acara yang kini menjadi acara Tahunan yang di beri nama Rampai Seni
Budaya Melayu (RSBM).
RSBM telah berlangsung lima
tahun belakangan ini dan biasanya setiap tahun di laksanakan pada tanggal 30
November – 7 Desember, acara yang begitu sesak dengan berbagai macam kesenian
tradisi dan budaya masyarakat Mealyu Lingga ini tidak hanya menampilkan
seni-seni pertunjukan tetapi juga di isi dengan berbagai permainan rakyat dan
perlombaan masakan-makanan khas melayu lingga yang di laksanakan pada siang
harinya. Pada malam harinya barulah seni Bangsawan, dan perlombaan
tarian-tarian tradisi dan juga tarian kreasi di langsungkan.
Di dalam perlombaan tarian
kereasi ini kita bisa melihat perkembangan dari kesenian melayu yang sudah
banyak mengalami perubahan baik dari gerakan-gerakan tari dan juga musik
iringannya. Gerakan tarian melayu yang biasa terlihat lembut dan mengalun serta
iringan musik yang mendayu-dayu berubah menjadi irama dan dengan ketukan dan
ritmis yang semakin cepat. Instrumen-instrumen yang di gunakan juga mengalami
penambahan sesuai dengan kebutuhan sebuah komposisi seperti cello, darbuka dan
tabla. Kreativitas para seniman-seniman inilah yang membuat perkembangan seni
tari kereasi melayu menjadi lebih berbeda dan semakin menarik untuk di
saksikan.
Sekalipun cuma berbicara
dalam kesenian dan tradisi melayu, namum acara seperti RSBM ini layak menjadi
bahan pertimbangan bagi setiap pencinta seni tradisi di seluruh Nusantara
kiranya dapat melakukan hal yang sama terhadap budaya dan kekayaan tradisi di
daerah mereka. Mungkin terlalu muluk jika kita katakan RSBM menyelamatkan
tradisi, tapi paling tidak kita melihat beberapa sasaran pemerintah untuk
memperkenalkan budaya dan tradisi melayu kepada khalayak ramai bisa tersalurkan
lewat acara seperti ini.
Selain untuk melestarikan dan
memperkenalkan tradisi yang sudah ada, RSBM juga menjadi wadah baru untuk para
seniman-seniman berkereasi. Semoga saja kegiatan seperti ini bisa terus
berlangsung setiap tahunya dengan kemasan yang semakin menarik, agar tradisi
yang merupaka identitas budaya tidak pernah tergeser oleh zaman.
oleh: Hasbi, Muh
catataan 2007